Popular posts

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.
Jumat, 08 Februari 2013
Posted by Dynasty words.!


FILOSOFI dan HIKMAH Dari Perkalian PLUS dan MINUS MATEMATIKA

"FILOSOFI MATEMATIKA"
Pernah nggak Anda berpikir:

1. Mengapa PLUS di kali PLUS hasilnya PLUS?
2. Mengapa MINUS di kali PLUS atau sebaliknya
PLUS di kali MINUS hasilnya MINUS?
3. Mengapa MINUS di kali MINUS hasilnya
PLUS?

Hikmahnya adalah:
(+) PLUS = BENAR
(-) MINUS = SALAH

1. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya:
+ x + = +

2. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu yang SALAH atau sebaliknya mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan yang SALAH.
Rumus matematikanya:
+ x - = -
- x + = -

3. Mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
- x - = +

Pelajaran yang terkenal sulit itu ternyata mengandung sarat makna kebenaran, yang bisa kita ambil sebagai pelajaran hidup. :)

Jangan lupa dibagikan jika dirasa benar dan bermanfaat :)

sumber:  http://pulsk.com/92602/FILOSOFI-dan-HIKMAH-Dari-Perkalian-PLUS-dan-MINUS-MATEMATIKA
Posted by Dynasty words.!

Menara Hashtag, Seoul - Korea Selatan

Pernah melihat tanda #? Di mana? Di Twitter? Ya, itu benar. Tapi rupanya tanda # bukan milik para pengguna aktif Twitter. Jauh sebelum itu, pesawat telepon sudah memiliki simbol # dalam tombol mereka.

Dan kali ini yang lebih ekstrem, perusahaan arsitek Denmark, BIG (Bjarke Ingels Group) merancang sebuah kompleks menara apartemen yang berbentuk # di kawasan distrik bisni Yongsan, Seoul, Korea Selatan. Dengan tiga jembatan berdesain unik menghubungan kedua menara. Menara # memperlihatkan komunitas urban baru dengan gaya tiga dimensi.

sumber:  http://pulsk.com/76199/Menara-Hashtag-Seoul---Korea-Selatan
Posted by Dynasty words.!


ada yang tau siapa nama asli pemilik kuburan ini ?
petunjuk: ini kuburan yang ada di cartoon spongeboob nama kuburannya adalah kuburan terapung !
ayo jawab.! :D

sumber:  http://pulsk.com/92169/ada-yang-tau-siapa-nama-asli-pemilik-kuburan-ini-petunjuk-ini-kuburan-yang-ada-di
Posted by Dynasty words.!
Burung hantu terbuat dari tumpukan bunga hidup, cantik banget ya warna dan bentuknya. Taman indah ini hanya ada di Taiwan.

sumber: http://pulsk.com/92664/Burung-hantu-terbuat-dari-tumpukan-bunga-hidup-cantik-banget-ya-warna-dan-bentuknya.
Posted by Dynasty words.!
WOW! Bungkus FlashDisk Bentuk Jempol (y)

sumber: http://pulsk.com/90618/WOW-Bungkus-FlashDisk-Bentuk-Jempol-y
Posted by Dynasty words.!

Matahari yang Kita Lihat Adalah Matahari 8 Menit yang Lalu

Ya, matahari yang kita liat di bumi adalah matahari sekitar 8 menit yang lalu. Berikut adalah ulasan mengapa matahari yang kita lihat di bumi adalah matahari yang 8 menit yang lalu.
Seperti yang kita ketahui matahari adalah bintang yang terdekat dengan bumi dan satu2nya bintang yang ada di galaksi bimasakti.

Jarak matahari ke bumi adalah 149.669.000 kilometer (93.000.000 mil). Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 148 juta km. dan kita juga mengenal adanya kecepatan cahaya yaitu 1.079.252.848,80 kilometer perjam (km/h) atau 17.987.547,48 meter per menit (m/m).
Perhitungan kecepatan cayaha matahari menuju bumi:
149.669.000 km/17.987.547,48km/menit 8.3207007607 menit
Jadi sekitar 8 menit cahaya matahari sampai ke bumi, dan bisa di katakan juga seandainya matahari padam, kita di bumi baru menyadarinya sekitar 8 menit yang lalu. unik ya..

sumber: http://pulsk.com/92676/Matahari-yang-Kita-Lihat-Adalah-Matahari-8-Menit-yang-Lalu
Posted by Dynasty words.!


Inikah Wajah Asli Monalisa?

Tidak punya alis bukan suatu hal yang aneh bagi perempuan masa kini yang gemar bersolek. Mencukur habis rambut di atas mata itu sengaja dilakukan agar mempermudah mereka melukis alis yang melengkung sempurna di pagi hari yang sibuk. Tapi Mona Lisa bukan perempuan masa kini. Istri pedagang dari Florentine yang dilukis oleh Leonardo Da Vinci itu hidup pada abad ke-16.

Sehingga muncul berbagai pertanyaan mengapa wanita dalam lukisan itu sama sekali tak memiliki alis, bahkan bulu mata. Beberapa peneliti menyatakan bahwa mencabuti rambut di wajah adalah praktek umum bagi wanita beradab pada masa itu. Sebab, rambut itu dianggap tak elok dilihat. Tentu saja penjelasan ini tak memuaskan banyak penikmat senyum wanita yang penuh tanda tanya itu.

Pascal Cotte adalah salah seorang di antaranya. Warga Paris ini kerap bertanya-tanya mengapa Mona Lisa berbeda dengan lukisan sang maestro lainnya. Da Vinci selalu menggoreskan alis dan bulu mata pada semua lukisannya. Karya Da Vinci yang paling terkenal ini memang bukan barang baru buat Cotte. Pada 1969, Cotte kecil meminjam kartu pass Metro milik ibunya dan pergi ke Museum Louvre untuk melihat sendiri apa yang disebut ibunya sebagai lukisan terindah di dunia.

Bocah 11 tahun itu berdiri berjam-jam di depan lukisan etrsebut, sangat lama sehingga seorang penjaga museum menawarkan kursinya. Sudah 35 tahun berlalu, Cotte--yang kini seorang insinyur teknik--kembali menghabiskan tiga jam di depan lukisan itu. Namun, kali ini ia membawa sebuah kamera raksasa dan izin untuk mengeluarkan lukisan itu dari bingkai dan kotak pengamannya. Foto-foto hasil jepretan Cotte, termasuk mata, mulut, dan tangan yang diperbesar 20 kali lipat, dipamerkan di Metreon, San Francisco, Amerika Serikat.

Foto mata yang diperbesar itulah yang akhirnya menjawab pertanyaan Cotte. Ketika meneliti foto itu, ia menemukan selembar rambut di dahi kiri Mona Lisa, bukti sesuatu yang dulunya alis. Ada kemungkinan alis ini hilang karena pigmen cat memudar atau terhapus gara-gara upaya restorasi yang ceroboh. "Saya adalah seorang insinyur dan saintis. Bagi saya, semua harus masuk akal," ujarnya. "Tidak masuk akal bahwa Mona Lisa tidak punya alis atau bulu mata. Saya menemukan selembar rambut alisnya."

Selain menemukan alis, Cotte menciptakan reproduksi yang disebutnya definisi tinggi yang paling akurat dari lukisan yang berumur 500 tahun itu. Berkat teknik pemindaian gambar 240 juta piksel yang memakai 13 spektrum warna, termasuk ultraviolet dan inframerah, Cotte bisa menampilkan warna asli lukisan itu ketika baru selesai dikerjakan Da Vinci.

Cotte mengatakan pemindaian digital ultradetail lukisan itu memungkinkan ia menggali secara efektif menembus tumpukan cat yang berlapis-lapis dan melihat wajah asli Lisa Gherardini, wanita dalam lukisan tersebut. "Cukup dengan satu foto, Anda bisa lebih mendalami konstruksi lukisan itu dan mengerti bahwa Leonardo adalah seorang jenius," kata Cotte dalam pembukaan pameran "Da Vinci: An exhibition of Genius" di San Francisco, Rabu lalu.

Kamera supercanggih yang lahir dari keahlian Cotte dalam bidang optik dan cahaya itu membantunya memeriksa lukisan yang menjadi obsesinya. Pria 49 tahun itu memperkirakan tak kurang dari 3.000 jam dihabiskannya untuk menganalisis data hasil pemindaian Mona Lisa yang dibuatnya di laboratorium Louvre pada tiga tahun lalu.

Sensor pendeteksi cahaya dari spektrum warna sampai inframerah dan ultraviolet yang tak terlihat mata manusia itu juga mengungkapkan berbagai detail yang hilang dari lukisan tersebut. Gambar zoom in ini membuat Cotte bisa melihat perubahan posisi tangan kanan istri Francesco del Giocondo itu, yang terletak persis di perutnya.

Sebelum Mona Lisa, tidak pernah ada lukisan potret dengan posisi tangan seperti itu. Meski tak mengetahui alasan Da Vinci, banyak pelukis yang meniru posisi tersebut.

Cotte menemukan pigmen yang berada di bawah pergelangan tangan kanan sama persis dengan gambar selimut yang menutupi lutut Mona Lisa. Hal itu menjelaskan bahwa lengan bawah dan pergelangan tangan tersebut memegang satu sisi selimut. "Pergelangan tangan kanan itu terletak jauh di atas perutnya," kata Cotte. "Tapi, jika dilihat lebih dalam memakai inframerah, Anda akan tahu bahwa ia memegang selimut dengan pergelangan tangannya."

Gambar inframerah itu juga mengungkapkan sketsa yang berada di bawah tumpukan lapisan cat dan pernis. Cotte menyatakan hal itu menunjukkan bahwa Da Vinci juga manusia. "Jika memperhatikan tangan kirinya, Anda bisa melihat posisi pertama jari jemarinya serta mengubah pikiran dan melukisnya dengan posisi lain," katanya. "Bahkan Da Vinci pun punya keraguan."

Hasil analisis Cotte juga mengungkapkan warna asli lukisan itu. Waktu, pernis, dan restorasi menyebabkan lukisan yang kini tersimpan di balik kaca antipeluru itu tampak penuh dengan warna hijau gelap, kuning, dan cokelat.

Namun, foto digital 22 gigabita yang dihasilkan 13 filter warna berbeda, bukan filter tiga atau empat warna yang biasa ditemukan dalam kamera digital pasaran, mengembalikan warna asli lukisan itu. Dalam bentuk aslinya, Mona Lisa memiliki warna biru terang dan putih cemerlang. "Bagi generasi mendatang, kami menjamin Anda akan bisa melihat warna asli lukisan itu," ujar Cotte.

Meski sejumlah sejarawan seni mengungkapkan skeptisisme atas temuannya, Cotte berharap teknik baru ini bisa digunakan sebagai panduan bagi restorasi beragam lukisan kuno di masa depan. Setelah memindai Mona Lisa, Cotte membuat foto dengan resolusi supertinggi dari 500 lukisan, termasuk karya Van Gogh, Brueghel, Courbet, dan pelukis Eropa lainnya. "Untuk mengkomunikasikan warisan budaya bagi anak-anak kita, kami perlu menyediakan informasi sebanyak-banyaknya," ujar Cotte.

sumber: http://pulsk.com/76962/Inikah-Wajah-Asli-Monalisa